Top 5 Popular of The Week
-
[News] Bandung – Analyze Press. Kamis (1/5/2014) Hari Buruh Sedunia-May Day, tidak hanya disemarakkan oleh kaum buruh, tani, dan mahasi...
-
Judul : Koalisi Ormas Islam: Ideologi ISIS Bahayakan NKRI Source : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/08/06/n9vq6s-koal...
-
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 49 Tahun 2014 membuat para mahasiswa baru harus was-was. Alasannya, dalam p...
-
[News] Bandung - Analyze Press. Sedikitnya puluhan pemuda yang mengatasnamakan diri mereka Lingkar Ganja Nusantara (LGN) melakukan aksi me...
-
"Demo biarkan saja, paling lama dua minggu setelah itu rakyat menikmati, rakyat itu sangat logis" . Inilah ungkapan yang dilontar...
CB Magazine »
Berita
,
Dunia Kampus
»
Mahasiswa Papua Menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua
Mahasiswa Papua Menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri Bagi Rakyat Papua
Posted by CB Magazine on Jumat, 02 Mei 2014 |
Berita,
Dunia Kampus
[News] Bandung – Analyze Press. Sedikitnya 20 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) melakukan aksi di depan gedung sate kamis (01/05). Mereka memperingati Aneksasi Papua kedalam Negara kesatuan republik Indoensia.
“Kami memperingati Aneksasi Papua kedalam Negara pada tanggal 1 mei pada tahun 1963 yang didalamnya membicarakan oleh Amerika, Indoensia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menganeksasi Papua kedalam Indonesia” jelas Wenas Kobogau selaku Juru bicara aksi.
Tidak hanya itu lanjut Wenas, kami juga menuntut kepada pihak Indonesia untuk menutup perusahaan-perusahan asing yang berada di papua. “Dulu ini adalah permainan Sukarno dan Amerika demi kepentingan ekonomi kapitalisme di papua, maka itu kami menolak keberadaan indoensia di papua dan menutup seluruh perusahaan Imperialisme yang ada di tanah Papua” ungkapnya.
Dalam wawancaranya bersama wartawan, Wones mengungkapkan rakyat papua selama ini menderita berada dalam Negera Kesatuan Republik Indonesia, “Selama 51 tahun aneksasi (persatuaan) dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tetapi apa yang kami dapat? Setiap hari kami di ancam, dibunuh, diperkosa dan di tangkap tanpa proses pengadilan” jelasnya.
Dalam aksi ini Aliansi Mahasiswa Papua membawa spanduk bertuliskan “Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokrastis Bagi Rakyat Papua” dan “Referendum Now For West Papua”. Aksi ini di tutup dengan pembacaan pernyataan sikap mereka yang sebar kepada wartawan dan masyarakat umum yang menyaksikan aksi tersebut. [al]
Tidak ada komentar: